Tehnik membuat Bonsai Kelapa.
0 Comments »
Kelapa yang
digunakan untuk Bonsai
Kelapa Gading
Susu
Kelapa gading
susu berwarna putih jenis kelapa hibrida ini banyak tumbuh di daerah subtropis,
namun biasanya digunakan sebagai kelapa taman sebagai pengganti pohon palem.
Kelapa Gading Susu
Kelapa Gading
Merah
Kelapa Gading
merah juga merupakan kelapa hibrida dengan warna yang merah kekuning-kuningan
kelapa ini sangat unik dan cantik untuk dibuat bonsai kelapa namun proses
pengolahannya harus menggunakan banyak pupuk dan vitamin tanaman lainnya, karena
kelapa gading merah rentan akan kehilangan (Kambium) zat hijau daunnya, sehingga
jika kekurangan zat tanam, maka kelapa gading merah batangnya akan berubah
warna menjadi hijau, dan zat merahnya akan hilang, sehingga yang harus dilakukan
adalah mengganti media tanah, pupuk, dan vitamin lainnya.
Kelapa Gading Merah
Kelapa Albino (berwarna
Putih Silver)
Jenis kelapa ini
sama dengan 2 contoh kelapa di atas, namun banyak para hobys merubah bonsai
kelapa agar memiliki batang yang berwarna putih silver agar terlihat unik atau
albino (untuk merubahnya menjadi albino akan saya terangkan pada bab berikutnya).
Kelapa Albino
Mencari bibit
yang baik.
Carilah bibit
kelapa yang sudah tua akan lebih baik bila kelapa tersebut dipetik langsung
dari pohonnya, karena bibit yang tua lebih cepat tumbuh tunas tetapi jika bibit
yang sudah terjatuh ke tanah akan menghasilkan bentuk yang kurang menarik dan
kentosnya mudah rapuh akibat terjatuh tadi, akan sempurna jika kelapa yang akan
dibuat bonsai memiliki kentos (batok) yang sangat kecil dan memiliki akar yang
besar, karena jika dilihat dari kentos yang kecil akan mempermudah membentuk
batang sesuai yang kita inginkan.
Posisi Kelapa.
Kelapa yang belum
memiliki tunas sebaiknya ditempatkan di tanah yang lembab dan mengandung banyak
air, sekitar 1-2 minggu biasanya kelapa sudah tumbuh tunas. Jika anda
menginginkan bentuk kentos yang di kelilingi akar sebaiknya tempatkan kelapa
dalam posisi berdiri (vertikal), tetapi jika anda menginginkan bentuk seperti
keong maka tempatkan posisi tidur (horizontal), bentuk posisi kelapa sesuai
imjinasi anda.
Bentuk kentos
yang di kelilingi akar sebaiknya tempatkan kelapa dalam posisi berdiri (vertikal)
Bentuk seperti
keong maka tempatkan posisi tidur (horizontal)
Proses Tanam.
buka serabut
kelapa yang sudah bertunas (dengan tinggi 3-5 cm) menggunakan ujung sendok atau
golok kecil secara perlahan dan hati-hati agar tidak mengenai akar dan jangan
sampai terputus. Bersihkan serabut kecil yang masih menempel pada kentos dengan
menggunakan pisau tipis (Cutter) agar terlihat bersih, bila anda menginginkan
kentos terlihat licin mengkilat kecoklatan bakar kentos menggunakan korek api
secara perlahan / suam kuku. (proses ini sedikit beresiko dan harus dilakukan
dengan hati-hati). Sayat secara perlahan (2-3 helai kuncup) tunas yang paling
bawah / yang sudah tua dengan menggunakan pisau tipis (Cutter), setelah itu
tanam dalam pot yang telah disediakan. Jika anda menginginkan tunas kelapa
tumbuh lebih cepat sebaiknya tutup tunas dengan menggunakan botol air mineral
yang telah dipotong mulut botol setinggi 5 cm. Proses ini juga untuk menghindari
tunas dari serangan hama kutu putih pada tunas.
Tahap pengupasan
Serabut kelapa.
1. Potong bagian belakang kelapa dengan gergaji agar
proses pengupasan tidak merusak tunas.
2. Sayat
memanjang serabut sebagai awalan untuk membuka serabut
3. Buka serabut kelapa dengan hati
hati.
4. Bersihkan
bekas serabut kelapa dengan amplas atau pisau cutter.
Proses Penyayatan.
Jika kelapa sudah
tumbuh setinggi 15-20 cm, sayat tunas yang paling bawah untuk membentuk batang
lakukan hal ini berulang-ulang minimal 3 hari sekali,
dalam proses
panyayatan lakukan dengan hati-hati jangan sampai tergores tunas baru yang akan
tumbuh, jika terjadi maka bonsai akan mengalami pembusukan (gagal dan mati). Proses
ini dilakukan selamanya agar bonsai tidak membesar membentuk kelapa biasa. Siramlah
tanaman 1 hari sekali pada sore atau malam, ada baiknya menyiram dengan
menggunakan vetsin atau air larutan garam.